Mentariku
Binar matamu semakin sayu
Meredup seiring datangnya malam
Hitam pekat tanpa cahaya bulan
Yang ada hanyalah gemercik suara hujan
Mengalun syahdu mengiringi buliran air mata yang menetes dipipimu
Tubuh kekarmu kini tumbang
Jatuh,,,,,,,
Tersungkur diatas sehelai sajadah
Sajadah panjang yang setia
Sebagai teman pelipur lara
Di sanalah tempat yang paling istimewa
Untuk menumpahkan segala cerita
Sajadah panjang saksi segalanya
Kalaulah hidup perlu diperjuangkan
Karena hidup bak roda yang berputar
Teruslah bangkit wahai imamku
Kami tak akan pernah lari meninggalkanmu
Bangkit dan teruslah berjuang
Jelang mentari esok yang pasti akan kembali bersinar terang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar